mengetuk pintu sastra

mengetu pintu sastra... sudah lama pengen melakukan ini tapi ga pernah dapet waktu yang pas buat ngelakuinnya. terasa banyak halangan yang sebenarnya itu tu ga pernah ada. klo ngeliat orang lain bisa mengerjakan 2,3 hingga lebih pekerjaan dalam satu waktu dan menyelesaikan itu semua, mengapa saya ga bisa ya?!! nyusun skripsi dan bikin sebuah novel (yang ga usah bagus, tapi yang penting bikin biar dapet eksperience-nya)..
sekarang pengen banget apapun yang terjai langkah awal harus dilakukan, jangan nanti tapi sekarang, iya sekarang.. disini, dalam dunianya yang saat ini sedang dihuni.. tidak perlu menunggu apapun karena yang ditunggu akan datang jika sudah waktunya dan tak akan ada seorangpun yang bisa menghalangi..

mengetuk pintu sastra.. aku mau itu.. seperti jantan yang sulit menolak betina di depan mata..
bagai itu pula aku ingin mengetuk pintu sastra.. walau berceloteh sendiri atau ramai-ramai..
dan terkesan melawan dunia.. aku ingin mengetuk pintu sastra.. sekarang!!

13juli, saya tau itu...

13 Juli sekarang.. ga kerasa.. klo mau wisuda bulang agustus harus udah ngajuin seminar KBK minggu ini.. program belom beres, nyusun tersendak karena itu.. bisa kekejar ga ya?? resah-panik-takut-cemas-kecewa-ingin marah tapi engga ada waktu, karena waktu semuanya digunakan buat ngulik program. berharap dapet solusi yang diinginkan.
ingin berdoa tapi dalam hati saja. semoga diberi kemudahan. atau penyelesaian hingga dapet akhir yang diinginkan..

Bismillahi rohmani rohim...

bapak-bapak yang unik

kemaren, tepatnya tanggal 2juli hari jumat ya. janjian sama dea buat ngambil flashdis di daerah braga depan toko buku. habis itu pergi liat-liat ke pameran komputer yang ada di Landmark. niatnya buat beli R-driver. eh, taunya ketemu sama ucup disana. dia lagi ngejagain stand jualan modem salah satu provider telepon seluler, sebut saja lebih besar dari L. jadi ajah malah ngobrol sama dia. hahahaha...
ga lama setelah agak malem, sekitar jam 7 malam. tiba-tiba ada bapak-bapak unik dateng nanyain tentang modem2 gitu dan fasilitas pelayanan dari provider itu. lama2 ngobrol akhirnya bapak2 itu yang tadinya nanya2 tentang modem lanjut mengobrol yang lainnya. akhirnya saya, ucup, desi (temennya ucup yg jg ngejagain stang) dan bapak2 itu (yang akhirnya memperlihatkan namanya juga di kartu namanya, dan bertuliskan (bpk) Rachmat) asyik ngobrol mulai dari kehidupan bapak2 itu yang seperti cerita sinetron dan cerita tentang klo doa sebaiknya minta yang spesifik karena jangan sampe kita berdoa kepada Alloh sesuatu yang ternyata kita sanggup, trus klo meminta yang baikw aja seperti klo minta jodoh katanya,'keun wae boga istri geulis asal beunghar jeung solehah'.
hahahahaha.... ya iyalah pak. siapa sih yang ga mau punya jodoh kayak gitu, kata saya teh.
dari obrolan itu ada yang menarik ternyata menurut saya. terakhir sebelum obrolan kita beres. bapak itu mengajukan sebuah pertanyaan seperti ini:

ada sepasang laki2 dan perempuan yang ngejalanin hubungan backstreet karena hubungannya ga di restuin sama orang tuanya. trus, untuk saling bertemu mereka harus menyeberangi sungai dengan perahu yang dimiliki oleh si pemilik perahu. hampir setiap hari laki2 dan perempuan itu bertemu untuk ngejalanin hubungan backstreet, sampe sang pemilik perahu itu tau hubungan mereka. tidak hanya sang pemilik perahu saja yang tau tapi ulama di tempat mereka juga tau dan orang tua dari keduanya juga tau tapi mereka mendiamkan saja hubungan mereka.
Pertanyaannya adalah : tolong urutkan siapakah yang paling berdosa dari kejadian diatas?? (laki2/perempuan/pemilik perahu/ulama/orang tua)

ternyata pertanyaan ini merupakan pertanyaan seperti psikologis situasi untuk melihat karakteristik seseorang dalam berkomitmen dengan orang lain atau seperti hal2 yang menjadi pertimabangan2 orang tersebut bila dipertemukan dari dua pilihan2 saat harus berhubungan dengan orang lain.
gambaran dari jawaban untuk pertanyaan diatas:
- laki2 : menggambarkan pendidikan
- perempuan : menggambarkan penampilan/kecantikan
- pemilik perahu : menggambarkan harta atau (kata sih bapak) ga mau susah
- ulama : menggambarkan agama
- orang tua : menggambarkan turunan dari keluarga